Oleh Sinta Ridwan |
1731
Seribu bintang ditumbuk halus,
tujuh ratus asteroid diiris tipis,
tiga puluh bulan dipotong dadu,
satu malam digiling lembut.
Semua ramuan, diperas
lalu direbus. Diolah jadi obat rindu
Dan kau, minumlah olahanku.
Untuk setia. Menemaniku.
Menunggu mautku
Ujungberung II, 23 Maret 2009
*Puisi ini ada dalam buku Secangkir Bintang handmade dan Secangkir Bintang V1.7. Puisi ini juga masuk dalam buku “Di Kamar Mandi” (Antologi Puisi 62 Penyair Jawa Barat Terkini, Mei 2012 halaman 183-185).
Foto ini diambil pada 14 Maret 2009 di Bandung.