Naga Paksi

Oleh Sinta Ridwan |

Anak Naga Paksi

Di tengah Sungai Mahakam
gerak liar riak air porak-porandakan
jalur kesetiaan paksi naga liman
asal utaranya dari Jawa.

Di bawah awan
yang sedang melipatkan perutnya,
melenyapkan gradasi putihnya,
menjelma anak naga.

Kapal polisi ikut terapung melayang,
melindungi sepasang sayap naga paksi.
Sang ayah asyik terduduk
menikmati senja di Pulau Kumala.

Selesai bermain. Aku cari parkir
untuk anak naga paksi. Emas warnanya
di depan Museum Mulawarman.

Ia tak mau ikut aku makan siang
di pondok istirahat. Di jejeran warung
sebelah pelabuhan lama yang ramai.

Katanya, setengah bisik.
Ia hanya ingin istirahat
dan melihat Pulau Kumala
tenggelam ditelan darma
bersama ayahnya juga.

Kutai Kartanagara, 7 Maret 2009

*Puisi ini dimuat di Harian Umum Pikiran Rakyat, Minggu, 3 Mei 2009 di Rubrik Khazanah, Kolom Pertemuan Kecil halaman 33. Puisi ini ada dalam buku Secangkir Bintang handmade dan Secangkir Bintang V1.7.

Foto diambil pada 7 Maret 2009 di Kutai Kartanagara.

Kategori: Mengolah dan Puisi.