Warisan Intelektual
Oleh Sinta Ridwan | Ceritanya ini mau nulis esai, tetapi kayaknya harus banyak belajar lagi. Tulisan ini dikirim ke Kompas dan tentu saja tidak diteri ...
Oleh Sinta Ridwan | Ceritanya ini mau nulis esai, tetapi kayaknya harus banyak belajar lagi. Tulisan ini dikirim ke Kompas dan tentu saja tidak diteri ...
Oleh Sinta Ridwan | Jadi ini ceritanya aku salin ulang dari cerita Ramayana versi Walmiki, sebagiann ...
Oleh Pikiran Rakyat | Tulisan ini dibuat Kang Ahda Imran, waktu itu beliau wartawan cum penyair. Sal ...
Oleh Sinta Ridwan | Ceritanya ini ngulas buku Il Postino. Pengarangnya Antonio Skarmeta, penerjemahn ...
Oleh Sinta Ridwan | Ceritanya lagi belajar ngereview buku atau pemikiran. Sengaja tidak diberikan da ...
Oleh Sinta Ridwan | Judul Rambut Bergulung Antoinette Lahir di Cirebon, versi baca puisi 2018 Dicaka ...
Oleh Sinta Ridwan | Ritual Babasuh Kematian 100 tahun lalu kematian dekat, para ibu mendekap erat ru ...
Oleh Sinta Ridwan | Judul Membunuh Maut Lahir di Bandung, 2016 Musikalisasi oleh Senar Togok, dicipt ...
Oleh Soni Farid Maulana | Kesederhanaan Sinta Ridwan Gaya pengucapan puisi Indonesia yang ditulis ol ...
Oleh Sinta Ridwan Ini adalah salam penutup dalam buku Berteman dengan Kematian pada cetakan ke-II hi ...
Catatan Sinta Ridwan | Mengulas Secangkir Bintang | Sejak lahir di Agustus 2017 hingga sekarang Feb ...
Oleh Berto Tukan | Wisata Sepuluh Cerita Terus terang, saya kesulitan membuat kata pengantar sebuah ...
Selamat datang di rumah maya ini. Panggil saja saya Sinta, si penghuni. Sudah masuk semester kedua ini saya berdomisili di Jakarta Selatan. Apa? Jakarta? Ya, akhirnya saya tinggal di ibukota yang bagi saya sungguh sangat nganu sekali selama ini, hehehe. Sebelumnya saya itu lahir dan tumbuh berkembang hingga lulus SMA di Cirebon (kira-kira 18 tahun lamanya), lalu merantau ke Bandung untuk studi S1 sampai S3 yang hanya setahun dijalankan (sekitar 10 tahun lama tinggalnya kalau ditotal), lalu terbang dan studi di La Rochelle sekitar 10 bulan, terus balik lagi ke Cirebon selama satu semester, kemudian merantau lagi hidup di Paris (sekitar 2 tahun kurang tinggal di sana), dan balik lagi ke Cirebon melakukan beberapa kegiatan, merenung, mengumpulkan energi lagi sampai 3 tahun lamanya, baru kemudian saya hijrah menempuh ilmu baru di kampus yang ada di Depok dan tinggal di Jakarta Selatan ini.
Untuk melihat profil saya selebihnya bisa klik Biodata di bawah sana, paling ujung. Lagi-lagi saya betah berstatus sebagai seorang pelajar, sudah bukan studi Ilmu Filologi lagi, tetapi Ilmu Arkeologi, yuhu, senang sekali. Meski saya harus menjual rumah pribadi yang di Cirebon demi studi ini, tidak mengapa, saya ingin mendalami Ilmu Epigrafi, salah satu bagian yang secara khusus mengkaji artefak bertulis dalam bentuk prasasti. Saya masih berusaha keras untuk menjadi penulis cum filolog sekaligus masuk dunia baru epigraf yang baik. Saya masih menganggap tulisan adalah tempat saya menuangkan segalanya dan rumah ini, di sinilah tempat saya untuk berbagi, menyajikan tulisan saya sendiri, di webzine saya pribadi.
Tulisan tersebut saya tempatkan pada beberapa kategori agar tidak berantakan (bisa diklik iseng deretan kolom paling atas kalau ada waktu). Untuk penjelasannya mengenai kategori-kategori tersebut bisa dilihat list isinya di Webzine ujung bawah juga. Saya juga masih punya beberapa proyek merdeka, bebas, dan sesuka hati. Salah satunya adalah pengumpulan dokumentasi artefak bertulis berupa manuskrip dan prasasti yang menggunakan aksara-aksara daerah masa pra-Islam. Proyek ini berupa peta interaktif berbasis website dan masih dalam tahap pengembangan. Bisa diintip di aksakun.org kalau ada waktu dan penasaran dengan aksara kuna dan bisa diintip akun Instagram @aksakun juga melihat konten di YouTube atas nama Sinta Ridwan dan #menengokaksara serta #kelasaksakun. Pun jika ingin support kegiatan saya di per-aksakun-an bisa membeli merchandise Aksakun di merch.aksakun.org dan jika ingin mengirim tulisan mengenai aksara-aksara yang ada di Nusantara bisa ditempatkan di jurnal.aksakun.org.
Segitu dulu saja pembukanya, ya. Semoga yang sering mampir ke mari suka dengan tampilan rumah ini, nyaman dengan warnanya saat membaca, juga betah dengan pemakaian bahasa di tiap kalimat dan kata-katanya. Jangan mual-mual karena seluruh gambar di rumah ini yang terpajang adalah foto sendiri, hahaha. Ibarat rumah sendiri tentu yang paling banyak dipajang adalah foto diri sendiri, kan? Catatan terakhir di kolom ini, sering-sering ya main ke sini nanti saya buatkan segelas renungan atau secangkir mimpi. Salam!