Sasakala Wangsakerta

Oleh Sinta Ridwan |

Sasakala Wangsakerta

Rangkaian awan kian menggelap
kala yang dinanti pada waktu 1677.
Di ujung daerah yang dilindungi Ceremai.
Pangeran Wangsakerta bersumpah
pada leluhurnya: mewujudkan cita
tentang kisah-kisah Dewi Nusantara.

Pohon-pohon bersaksi,
angin berhembus kencang
meski dalam penantian panjang.
Demi rangkaian nada aksara
membatu dan menunggu.
Dalam daluang usang
diberi makna dan arti
oleh para mahakawi kurus
berambut panjang
dan bermata tajam.

Untuk kesatuan sejarah,
grotasawala diciptakan.
Demi Nusantara,
demi leluhur,
demi penerus harapan,
demi pelaku kehidupan.

Wangsakerta serupa imaji.
Janji untuk ditebus dan ditepati.
Mengisahkan sebuah misteri.
Menyisakan teka-teki misteri,
untuk dipahami, untuk diamati.
Dengan akal dan nurani.

Ujungberung V, 29 Agustus 2008

*Puisi ini terjemahan dari “Kala Wangsakerta” yang dalam bahasa Cirebon. Puisi ini ada dalam buku Secangkir Bintang handmade dan Secangkir Bintang V1.7.

Foto diambil pada 22 Agustus 2008 di Bandung.

Kategori: Mengolah dan Puisi.